Menu

Mode Gelap
Sosialisasi Tentang Bahaya Kebakaran Hutan, Bhabinkamtibmas Polsek Sepang Sambang Warga Bergerak Aktif dalam Pencegahan Tambang Ilegal, Polsek Manuhing Tingkatkan Sosialisasi Polsek Manuhing: Edukasi Warga Peduli Lingkungan dan Cegah Bencana Kebakaran Hutan Polsek Manuhing: Turun Lapangan Cek Debit Air Terkini, Antisipasi Bencana Banjir Polsek Rungan: Edukasi Bahaya Pungutan Liar, Menemukan Segera Lapor Polsek Rungan Bergerak Aktif dalam Upaya Pencegahan Tambang Ilegal, Personel Rutin Sosialisasi

News

Inovasi Budidaya Maggot Buruan Sae Kota Bandung Raih Penghargaan Special Mention Milan Pact Award 2025 kategori Food Waste

badge-check


					Inovasi Budidaya Maggot Buruan Sae Kota Bandung Raih Penghargaan Special Mention Milan Pact Award 2025 kategori Food Waste Perbesar

Kota Bandung kembali mengukir prestasi di tingkat internasional. Praktik Baik bertajuk “Ekonomi Sirkular Buruan Sae: Budidaya Maggot sebagai Penggerak Inovatif Sirkularitas dan Reduksi Limbah Pangan dalam Model Buruan Sae di Kota Bandung” berhasil meraih pengakuan istimewa berupa Special Mention dalam kategori Food Waste pada ajang bergengsi Milan Pact Award (MPA) 2025.

 

Penghargaan ini diterima oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, mewakili Wali Kota Bandung, pada Global Forum Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) 2025 di Kota Milan, Italia, 15 Oktober 2025.

 

Pengakuan global ini menjadi penegasan atas komitmen serius Kota Bandung dalam membangun sistem pangan perkotaan yang berkelanjutan dan berketahanan.

 

Maggot BSF: Solusi Inovatif Atasi 60% Limbah Organik Kota

 

Kota Bandung menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan limbah, di mana 60% dari total timbulan sampah harian merupakan limbah organik. Volume limbah yang tinggi ini menuntut solusi terdesentralisasi dan inovatif.

 

Pemerintah Kota Bandung merespons hal ini melalui integrasi budidaya maggot (Black Soldier Fly/BSF) ke dalam Program Buruan Sae.

 

Program Buruan Sae, yang diinisiasi oleh DKPP Kota Bandung, adalah model urban farming terintegrasi yang memanfaatkan lahan pekarangan.

 

Budidaya maggot didorong sebagai instrumen utama untuk mewujudkan ekonomi sirkular di tingkat komunitas, sesuai konsep awal program yang telah mencakup aspek reduksi limbah.

 

Integrasi ini bukan sekadar mengolah sampah, tetapi juga strategi terpadu untuk menciptakan nilai tambah dari limbah.

 

Program ini memfasilitasi pembangunan sarana budidaya maggot di 51 titik Buruan SaƩ dan menjadi inspirasi dalam penambahan jumlah 149 hanggar maggot yang tersebar di Kota Bandung.

 

Sirkularitas dan Nilai Ekonomi yang Dihasilkan

 

Tujuan utama dari implementasi budidaya maggot ini sangat jelas, yaitu:

* Reduksi Limbah Signifikan: Mengurangi volume limbah organik yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

* Produksi Sumber Daya Bernilai Tinggi: Menghasilkan maggot (sumber protein tinggi) dan kasgot (bekas maggot yang menjadi pupuk organik).

* Penguatan Komunitas: Mendorong kolaborasi aktif antar-anggota Buruan Sae.

Inisiatif ini memberikan manfaat langsung bagi:

* Kelompok Buruan Sae: Mendapatkan solusi pengelolaan limbah dan sumber produk baru yang ekonomis.

* Peternak/Pembudidaya Ikan: Memperoleh akses pakan alternatif yang berkelanjutan dan murah.

* Pemerintah Kota: Mengalami pengurangan beban operasional dan biaya penanganan limbah.

 

Kepala DKPP Kota Bandung, Bapak Gin Gin Ginanjar menyatakan, penghargaan Special Mention kategori Food Waste ini adalah validasi global atas efektivitas model Ekonomi Sirkular Buruan Sae. Budidaya maggot telah berhasil mengubah limbah menjadi protein dan pupuk organik yang secara langsung mendukung ketahanan pangan warga.

 

“Praktik ini membuktikan bahwa inovasi berbasis komunitas dapat menjadi solusi efektif terhadap tantangan global dalam pengelolaan limbah dan pangan berkelanjutan,” katanya.

 

Baginya, keberhasilan ini memotivasi Pemkot Bandung untuk terus memperluas dan memperkuat program berbasis komunitas yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan global, menegaskan posisi Kota Bandung sebagai pemimpin praktik baik kebijakan pangan di tingkat Asia-Pasifik.

 

Perlu diketahui Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) adalah pernyataan bersama kota-kota seluruh dunia yang fokus terhadap kebijakan pangan perkotaan dan wadah untuk saling sharing best practices di bidang pangan perkotaan. Kota Bandung merupakan Steering Committee bersama dengan Kota Seoul untuk MUFPP regional Asia Pasifik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Giat Berikan Imbauan kepada warga masyarakat rutin oleh ka SPKT Polsek Kapuas Tengah.

18 Oktober 2025 - 15:05 WIB

Giat Personil Polsek berikan imbauan kepada penumpang feri penyebrangan.

18 Oktober 2025 - 15:03 WIB

KAPOLSEK KAPUAS TENGAH DAMPINGI WAKIL BUPATI KAPUAS SERAHKAN BANTUAN KEPADA WARGA KEC. KAPUAS TENGAH

18 Oktober 2025 - 14:15 WIB

Bid Propam Polda Bali Gelar Syukuran dan Bakti Sosial dalam Rangka HUT ke-23 Propam Polri

18 Oktober 2025 - 14:12 WIB

HUT ke -23 Propam Polri : Refleksi untuk Memperkuat Kedisiplinan dan Integritas

18 Oktober 2025 - 13:52 WIB

Trending di News