Kota Bandung kembali semarak oleh gelaran Asia Afrika Festival 2025, sebuah perayaan akan persatuan dan keberagaman budaya lintas benua, Sabtu 18 Oktober 2025. Mengambil lokasi ikonik Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga, festival menghadirkan pengalaman ruang publik yang inklusif, mempertemukan seniman, pelaku ekonomi kreatif, serta warga dan wisatawan dalam satu panggung kebinekaan.
Sebagai etalase kreativitas, festival menghadirkan bazar dari berbagai sektor kreatif—mulai dari fesyen, lifestyle, kuliner, hingga produk unggulan daerah. Pengunjung dapat menikmati kurasi jenama lokal, mencicipi ragam cita rasa Nusantara, sekaligus membawa pulang karya-karya terbaik dari komunitas kreatif Bandung dan sekitarnya.
Deretan penampilan seni mewarnai panggung sepanjang hari, menegaskan semangat kolaborasi lintas generasi dan tradisi. Tampil memukau di antaranya:
* Tarian Kreasi SMA Mekar Arum
* Tari Kreasi Yayasan Pendidikan Kebudayaan Harisbaya
* Paduan Suara Buleud Voice
* Kompak Tilu
* Tarian Kreasi Cakrani (Laku Pangaku)
* Sanggar Tari Jaipong Wandasari
Kehadiran bintang tamu istimewa turut menambah daya tarik festival tahun ini, memperkaya atmosfer perayaan di koridor heritage yang menjadi saksi sejarah persaudaraan Asia–Afrika.
Selain menyajikan hiburan, festival juga mendorong geliat ekonomi kreatif melalui pertemuan pelaku usaha, komunitas, serta publik, sehingga manfaatnya terasa langsung oleh warga dan UMKM.
Asia Afrika Festival 2025 menegaskan, komitmen Bandung untuk terus menjadi ruang temu budaya yang terbuka, ramah, dan berkelanjutan.
Melalui perjumpaan karya, kuliner, musik, dan tari, festival ini mengajak semua pihak merayakan perbedaan sebagai kekuatan, sembari menjaga warisan sejarah yang lahir dari semangat solidaritas Asia–Afrika.
Salah seorang pengunjung, Nabila (24) menyebut, “acaranya meriah dan menyenangkan; deretan stan UMKM membuat suasana semakin hidup dengan banyak pilihan kuliner dan produk lokal. Harapannya, Asia Afrika Festival 2026 kian semarak dan lebih banyak warga Bandung yang ikut menikmatinya.” (gra.job)