Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimma) Polri Angkatan ke-74 Tahun Ajaran 2025 belajar ke Finas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung terkait strategi lawan hoaks dan kejahatan siber.
Kegiatan tukar ilmu ini merupakan bagian dari Kuliah Kerja Profesi (KKP) dengan “Sinergitas Kerjasama Polri dengan Diskominfo Kota Bandung Guna Mencegah Disinformasi dan Penanganan Berita Hoaks dalam Rangka Memelihara Kamtibmas.”
Widyaiswara Sespimma Lemdiklat Polri, Kombes Pol Hidayat menyebutkan, pentingnya kolaborasi antara Polri dan pemerintah daerah untuk menghadapi tantangan era digital, khususnya dalam menekan penyebaran hoaks dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Diseminasi informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan disinformasi di masyarakat. Karena itu, sinergi antara Polri dan Diskominfo sangat penting untuk menjaga ruang digital tetap kondusif,” ujar Hidayat di Balai Kota, Senin 20 Oktober 2025.
Selain bekerja sama dengan Diskominfo Kota Bandung, KKP juga melibatkan sejumlah instansi lain seperti Kesbangpol Provinsi Jawa Barat, BPBD Jawa Barat, Dishub Jawa Barat, dan Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Bandung Yayan A. Brilyana menyampaikan, tantangan keamanan informasi di era digital semakin kompleks, sehingga kolaborasi lintas lembaga menjadi keharusan.
“Hari ini ruang digital menjadi bagian dari ruang publik yang harus kita jaga bersama. Hoaks, disinformasi, dan serangan siber bisa berdampak langsung pada keamanan masyarakat. Karena itu, Polri dan Diskominfo harus terus bersinergi untuk membangun literasi digital yang kuat dan sistem komunikasi publik yang terpercaya,” ujar Yayan.
Ia menambahkan, Diskominfo Bandung berkomitmen mendukung upaya Polri dalam menjaga Kamtibmas digital melalui berbagai program edukasi, peningkatan keamanan data, serta kolaborasi dengan aparat penegak hukum dan komunitas masyarakat.
Materi kemudian dilanjutkan oleh Ketua Tim Penguatan Keterbukaan Informasi Publik (PKIP) Diskominfo, yang memaparkan strategi penanganan hoaks di berbagai platform, mulai dari media sosial, grup WhatsApp, hingga portal daring.
Sedangkan Sekretaris Diskominfo, Mahyudin memaparkan, tentang pembangunan infrastruktur digital Kota Bandung yang mendukung penyebaran informasi publik yang aman dan akurat.
Ia juga memperkenalkan program “Ngulik” (Ngobrol dan Diskusi Teknologi Informasi dan Komunikasi) sebagai upaya peningkatan literasi digital di sekolah-sekolah serta edukasi masyarakat tentang penggunaan internet yang sehat dan bertanggung jawab.
Diskominfo juga menjalin kolaborasi dengan Humas Polrestabes Bandung untuk melakukan sosialisasi bersama terkait penegakan dan penindakan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Melalui kegiatan ini, para peserta Sespimma Polri diharapkan dapat memahami lebih dalam tentang tantangan komunikasi publik di era digital, sekaligus memperkuat kemampuan mereka dalam membangun sinergi lintas instansi.
Kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan ruang informasi yang sehat dan menjaga stabilitas keamanan masyarakat. (ray)