Kabupaten Bandung, NR – Program pemasangan jaringan WiFi di Desa Neglasari, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, menuai sorotan warga. Sejumlah masyarakat menduga adanya praktik pungutan liar (pungli) yang melibatkan pihak yang disebut-sebut sebagai suruhan Kepala Desa Neglasari, Atep Rodiana.
Menurut keterangan sejumlah warga, seorang individu bernama Kokom meminta pungutan dengan nominal bervariasi antara Rp100.000 hingga Rp150.000 per rumah, tergantung pada jumlah telepon seluler yang dimiliki setiap keluarga. Hingga saat ini, sekitar 50 rumah dikabarkan telah dikenakan pungutan tersebut.
Ironisnya, pihak penyedia layanan WiFi justru menegaskan bahwa pemasangan jaringan dilakukan tanpa biaya apa pun. Warga hanya akan diminta melakukan pembayaran setelah jaringan aktif dan dapat digunakan.
> “Kami tidak pernah memungut biaya pemasangan. Penagihan baru dilakukan setelah WiFi berfungsi,” ungkap salah satu perwakilan penyedia layanan kepada Nuansa Realita.
Kondisi tersebut dinilai memberatkan warga, terutama di tengah situasi ekonomi sulit, meningkatnya angka pengangguran, serta tingginya tingkat kemiskinan di wilayah tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Neglasari, Atep Rodiana, enggan memberikan keterangan dan memilih bungkam terkait dugaan pungli yang menyeret namanya..
Tim Nuansa Realita akan terus melakukan penelusuran atas dugaan pungutan liar ini dan meminta aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti kasus yang dinilai merugikan masyarakat tersebut.
