BERITA UMUM

10 Cara Cerdas Kelola Sampah dari Rumah Ala Kelurahan Sarijadi yang Bisa Kita Tiru

Sampah, jika dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber daya yang berharga bagi masyarakat. Di tengah adanya keresahan tentang sampah, Kota Bandung telah mengadopsi berbagai metode inovatif untuk mengelola limbah, baik organik maupun anorganik.

Dari penggunaan Biodigister hingga teknik maggotisasi, beragam metode ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi.

Berbagai metode inovatif telah diterapkan oleh warga Kota Bandung dalam pengelolaan sampah organik khususnya di wilayah RW 07 Sarijadi yang melakukan 10 kegiatan pengelolaan yaitu:

1. Biodigister
Alat yang mengubah sampah organik menjadi biogas (gas metana) melalui proses fermentasi tanpa oksigen. Gas ini bisa dimanfaatkan sebagai energi, seperti untuk memasak.

2. Biopori
Lubang kecil di tanah yang berfungsi untuk menyerap air hujan dan mempercepat penguraian sampah organik yang dimasukkan ke dalamnya. Selain itu, biopori juga membantu memperbaiki kesuburan tanah.

3. Takakura
Metode kompos sederhana menggunakan keranjang yang diisi sampah dapur. Sampah tersebut akan diuraikan menjadi pupuk kompos yang kaya nutrisi bagi tanaman.

4. Bata Terawang
Teknik pengelolaan sampah organik dengan menempatkannya di ruang khusus yang memungkinkan udara masuk, sehingga proses pembusukan lebih cepat terjadi.

5. Loseda (Lodong Sesa Dapur)
Lubang yang digali di tanah untuk menempatkan sampah organik agar bisa terurai menjadi kompos secara alami.

6. Wasima (Wadah Sisa Makanan)
Wadah yang digunakan untuk mengumpulkan sisa makanan, yang kemudian diolah menjadi kompos atau pakan ternak.

7. Komposter
Alat atau wadah yang dirancang untuk mengolah sampah organik menjadi kompos dengan sistem tertutup, meminimalkan bau dan mempercepat proses pembusukan.

8. Maggotisasi
Proses penguraian sampah organik menggunakan larva lalat Black Soldier Fly (maggot), yang sangat efektif dan cepat dalam mengurangi volume sampah.

9. Ekoenzim
Cairan yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran. Ekoenzim bisa digunakan sebagai pembersih alami dan ramah lingkungan.

10. Open Windrow
Metode kompos terbuka dengan cara sampah organik ditumpuk di udara terbuka dan dibiarkan terurai secara alami dengan bantuan mikroorganisme.

Semua metode ini memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam pengelolaan sampah secara mandiri, efektif, dan berkelanjutan. Dengan melibatkan diri dalam upaya ini, kita tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat melalui pengurangan limbah.

Kini, pengelolaan sampah bukan lagi sekadar tanggung jawab pemerintah, melainkan tugas kita bersama. Berbagai metode seperti Biodigister, Biopori, Takakura, hingga maggotisasi siap diterapkan oleh masyarakat untuk mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Mari ambil bagian dalam gerakan ini! Dengan langkah kecil yang kita lakukan di rumah, kita dapat membantu menciptakan Kota Bandung yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan. Bersama, kita wujudkan masa depan yang lebih hijau melalui pengelolaan sampah yang cerdas.**

Kepala Diskominfo Kota Bandung

 

Yayan A. Brilyana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *