BERITA UMUM

Jelang Idulfitri 1446 Hijriah, Pemkot Bandung Pastikan Ibadah Khidmat dan Kondusif

Menjelang Hari Raya Idulfitri, Pemerintah Kota Bandung memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam beribadah dengan memperkuat koordinasi serta menjalankan berbagai program, termasuk pembentukan Satgas Anti-Premanisme.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, Satgas ini dibentuk berdasarkan arahan Gubernur Jawa Barat dan telah ditetapkan melalui Peraturan Wali Kota (Perwal).

“Saya bersama Pak Wakil Wali Kota dan Forkopimda bertindak sebagai pembina. Pj. Sekda sebagai pengarah, sementara ketuanya adalah Wakapolrestabes Bandung,” kata Farhan usai Rapat Pimpinan di Balai Kota Bandung, Kamis, 27 Maret 2025.

Untuk menampung laporan masyarakat, Pemkot Bandung mengaktifkan Call Center 112 sebagai pusat pengaduan terkait premanisme. Satgas ini bersifat berkelanjutan dan tidak hanya berlaku selama Ramadan atau menjelang Lebaran.

Dalam rangka memastikan keamanan dan ketertiban jelang Idulfitri, Pemkot Bandung telah menyiapkan sejumlah langkah konkret, di antaranya:
• Bersih-bersih trotoar di jalur protokol utama, dari depan Hotel Preanger hingga Alun-alun, Otista, Dalamkaum, dan Pendopo, pada Jumat pagi.
• Gerakan serupa diperluas ke 30 kecamatan pada Sabtu dan Minggu agar jalur utama di setiap wilayah lebih tertib dan nyaman.
• Patroli malam takbiran, dimulai pukul 20.00 WIB bersama Forkopimda untuk mengecek titik-titik pengamanan.
• Pembersihan di 11 titik rawan pukul 22.00 WIB, termasuk area PKL dan tempat berkumpul warga, agar aktivitas bisa selesai pukul 24.00 WIB demi menciptakan suasana khusyuk menyambut 1 Syawal.

Selain itu, Farhan mengimbau warga untuk merayakan takbiran di wilayah kecamatan masing-masing demi menjaga ketertiban dan kebersihan.

“Misalnya, warga Ujungberung tidak perlu takbiran hingga ke Lembang, atau warga Dago ke Tegallega. Ini agar semua tetap aman dan nyaman,” ujarnya.

Terkait parkir liar, yang menjadi salah satu masalah utama di Bandung, Farhan memastikan, pihaknya akan turun tangan langsung.

“Saya hari ini sengaja memakai seragam Dishub sebagai bentuk komitmen untuk menangani permasalahan ini. Pendekatan yang kami lakukan humanis, tetapi jika ada pelanggaran, aparat akan bertindak tegas,” tegasnya.

Senada dengan Farhan, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menuturkan, keberadaan Satgas Anti-Premanisme bertujuan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat.

“Satgas ini dibentuk agar warga merasa nyaman dan tenteram, tanpa ada lagi gesekan di lapangan. Jika ada gangguan keamanan, cukup lapor ke 112, dan laporan akan segera ditindaklanjuti,” ujarnya.

Menurutnya, layanan ini bisa digunakan untuk melaporkan penagih pinjaman online (pinjol) ilegal yang melakukan intimidasi.

“Penagihan boleh dilakukan, tapi tanpa ancaman atau kekerasan. Jika ada debt collector yang melanggar aturan, segera lapor ke 112, dan kami akan langsung menindaklanjuti,” katanya.

Sedangkan Anggota DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga menudukung penuh terhadap langkah Pemkot dalam menangani premanisme.

“Menjelang Lebaran, keluhan utama masyarakat biasanya parkir liar dan pungutan liar. Kami yakin Satgas ini bisa menjadi solusi,” ujarnya.

Ia berharap, Satgas ini akan tetap aktif setelah Lebaran guna menciptakan Bandung yang lebih aman dan tertib.

Dengan berbagai upaya ini, Pemkot Bandung berharap masyarakat dapat menjalani ibadah dan merayakan Idulfitri dengan rasa aman, nyaman, serta khusyuk. (ray)**

Kepala Diskominfo Kota Bandung

 

Yayan A. Brilyana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *