BERITA UMUM

Diduga Orang Tua Murid SMAN 1 Rajagaluh Keluhkan Biaya Study Tour Ke Bali, Kuswara : Pada saat saya PLT semuanya telah dilaporkan ke KCD

Majalengka, NR – Tepatnya di bulan Januari lalu Tahun 2024 saat pimpinan di SMAN 1 Rajagaluh mengalami kekosongan yang di emban tugas oleh Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Sekolah, SMAN 1 Rajagaluh adakan study tour ke bali. Sebanyak 7 bus pariwisata yang mengangkut siswa siswi kelas 2 beserta guru pendamping diberangkatkan dari Rajagalu menuju Bali.

Padahal pada saat itu, Pj Gubenur Jawa Barat Bey Machmudin telah mengeluarkan Surat Edaran tertanggal 8 Mei 2024 tentang kegiatan study tour pada satuan pendidikan. Dalam Surat Edaran tersebut Pj Gubernur memperhatikan tiga hal dalam pelaksanaan study tour.

1. kegiatan study tour satuan pendidikan diimbau untuk dilaksanakan di dalam kota di lingkungan wilayah Provinsi Jawa Barat, melalui kunjungan ke pusat perkembangan ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif lokal sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, kecuali bagi satuan pendidikan yang sudah merencanakan dan melakukan kontrak kerja sama study tour yang dilaksanakan di luar Provinsi Jabar dan tidak dapat dibatalkan.

2. Kegiatan study tour memperhatikan asas kemanfaatan serta keamanan bagi seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. Dengan memperhatikan kesiapan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilewati, serta berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari Dinas Perhubungan kabupaten/kota terkait kelayakan teknis kendaraan.

3. Pihak satuan pendidikan dan yayasan penyelenggara study tour melakukan koordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepada Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya.

Namun imbauan Surat Edaran Pj Gubernur Jawa Barat terkesan diabaikan oleh pihak sekolah. Yang mana Pj Gubernur Jawa Barat mengeluarkan surat edaran tersebut menyusul usai adanya insiden kecelakaan maut bus siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang agar hal serupa diantisipasi tidak terulang kembali.

Informasi pemberangkatan study tour ke Bali di SMAN 1 Rajagaluh terkuak setelah awak media mendapat informasi dari salah satu narasumber yang minta disembunyikan namanya menyampaikan, yang berangka study tour ke bali itu kelas 2 yang dipinta biaya sebesar 2-3 juta.

“Awal Tahun 2025 bulan Januari, SMAN 1 Rajagaluh untuk siswa kelas 2 adakan kegiatan study tour ke Bali dengan biaya sebesar Rp. 2-3 juta. Uang biaya sebesar itu dirasa memberatkan bagi orang tua yang tidak mampu, namun tetap orang tua memaksakan dengan meminjam/ngutang sana sini demi anaknya bisa ikut kegiatan study tour ke Bali”.ungkapnya.

Narasumber juga menyampaikan, “bukannya ini pak ya kegiatan study tour itu ada surat edarannya dari bapak Pj Gubernur Jawa Barat pada saat itu, bahkan pasca diumumkannya bapak aink Kang Dedi Mulyadi meraih suara terbanyak di Pilkada Jawa Barat langsung menyoroti perihal kegiatan study tour di satuan pendidikan tersebut”.ungkapnya lagi.

Atas adanya informasi tersebut, untuk melengkapi pemberitaan. Awak media ini mendatangi Sekolah SMAN 1 Rajagaluh bermaksud untuk meminta klarifikasi dari pihak sekolah yaitu Kepala Sekolah dan pihak Humas.

Tetapi saat awak media ini beberapa kali ke sekolah tidak pernah bertemu dengan informasi dari security bahwa yang bersangkutan sedang ada kegiatan di luar sekolah. Dan pada pemberangkatan study tour waktu itu saat dijabat oleh PLT Kepala Sekolah yakni Kuswara Suhendar Kepala Sekolah SMAN 1 Leuwimunding.

Kemudian awak media juga menyambangi sekolah SMAN 1 Leuwimunding, hal yang sama juga dikatakan guru piket bahwa Kuswara Suhendar sedang ada kegiatan dan tidak bisa ditemui.

Di hari berikutnya, awak media ini melalui organisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO-I) Kabupaten Majalengka mengirimkan surat konfirmasi atau permintaan klarifikasi kepada Kuswara Suhendar, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Leuwimunding yang menjadi PLT SMAN 1 Rajagaluh, serta surat tersebut di tembuskan ke Humas SMAN 1 Rajagaluh.

Dalam surat balasannya yang dikirim melalui nomor whatssapp ketua DPD IWO Indonesia Ka, menyampaikan “Yang terhormat Ketua DPD IWO Indonesia Kab. Majalengka

Assalamu’alaikum.

Teriring salam silaturahmi, saya haturkan ucapan terima kasih dan apresiasi atas permohonan Bapak mengenai informasi dan konfirmasi kegiatan Studi Kampus yang telah dilaksanakan oleh SMAN 1 Rajagaluh pada bulan Pebruari 2025. Terkait hal tersebut perlu saya sampaikan hal sebagai berikut:
1. Masa tugas saya sebagai PLT Kepala SMAN 1 Rajagaluh berakhir per 1 Maret 2025, sehingga saya tidak lagi memiliki kewenangan untuk memberikan informasi dan konfirmasi dengan mengatasnamakan SMAN 1 Rajagaluh.

2. Pelaksanaan program sekolah khususnya Kegiatan Studi Kampus pada saat saya mengemban tugas PLT Kepala SMAN 1 Rajagaluh, sudah dilaporkan ke Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat dan juga dipertanggung jawabkan pada Tim Monitoring Studi Tour Provinsi Jawa Barat (BKD dan Biro Hukum Disdik).

3. Merujuk pada rekomendasi Tim Monitoring, sudah ada keputusan final dari gubernur Jawa Barat (KDM) terkait pelaksanaan Studi Tour/Kunjungan Industri yang telah dilaksanakan oleh seluruh SMA/SMK di Jawa Barat.

Hatur Nuhun, Kang
Wassalamu’alaikum.
🙏🙏🙏”. Jawabnya sesuai dengan dalam pesan whatsap. Rabu, (28/05/25).

Akan tetapi, pertanyaan dalam surat konfirmasi tersebut tidak semua di jawab oleh Kuswara Suhendar, M. Pd. Dalam surat itu ada point pertanyaan apakah pihak sekolah bisa memperlihatkan surat rekomendasi dari dishub dan adakah izin persetujuan dari KCD, juga apakah pihak sekolah mempunyai persetujuan tertulis dari orang tua/wali murid.

Dengan tayangnya pemberitaan ini, awak media akan terus mengkonfirmasi pihak terkait lainnya.

(fis/sdr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *