Menu

Mode Gelap
Gotong Royong Adalah Kekuatan Bandung dari Tingkat RW Patroli Dialogis, Upaya Polri Ciptakan Kamtibmas Siaga Mako, Polsek Timpah Rutin Cek Barang Inventaris Dinas dan Kondisi Ruang Tahanan Personel Piket Laks Giat Jaga Mako Malam Akhir Pekan, Patroli Polsek Kapuas Hulu Sapa Pedagang Kaki Lima Polsek Kapuas Hulu Gelar Patroli Antisipasi Premanisme dan Laka Lantas di Kawasan PKL

News

Puluhan Jurnalis di Labusel Gelar Aksi Damai Tolak Intimidasi dan Bela Kebebasan Pers

badge-check


					Puluhan Jurnalis di Labusel Gelar Aksi Damai Tolak Intimidasi dan Bela Kebebasan Pers Perbesar

Labusel. Puluhan Jurnalis di Labusel Gelar Aksi Damai: Tolak Intimidasi dan Bela Kebebasan Pers

Solidaritas Kuat Menuntut Penegakan Hukum atas Penghalangan Tugas Jurnalis.

Para Jurnalis Labusel membentangkan spanduk “Stop Intimidasi Terhadap Wartawan” di Kotapinang.)

Puluhan jurnalis dari berbagai organisasi media, termasuk Ikatan Wartawan Online (IWO), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), AWNI, PJS dan Aliansi Komunikasi Wartawan (ALKOWAR), menggelar aksi damai di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) pada Senin (28/7/2025). Aksi ini dipicu oleh insiden penghalangan dan ancaman terhadap wartawan yang meliput kasus putus sekolah seorang siswi di MTs Darul Muhsinin oleh oknum ketua yayasan.

Aksi dimulai dengan long march dari Lapangan Santun Berkata Bijak Berkarya (SBBK) menuju Bundaran Simpang Tiga Bukit, Kota Pinang. Para peserta membentangkan spanduk bertuliskan “STOP Intimidasi dan Kekerasan terhadap Jurnalis” serta memasangnya di titik strategis, seperti depan Kantor Kementerian Agama dan dua kecamatan lainnya.

Dalam orasi, perwakilan IJTI menegaskan, “Kami bukan pihak ilegal, melainkan mitra strategis pemerintah. Kebebasan pers dijamin UU Nomor 40 Tahun 1999, termasuk hak wartawan untuk mencari informasi tanpa ancaman!”.

Aksi ini merespons insiden pada 23 Juli 2025, saat seorang wartawan TV nasional mengalami penarikan fisik hingga bajunya robek oleh oknum ketua yayasan berinisial S.Dsp. Saat itu, wartawan tengah meliput dugaan pemaksaan pembayaran uang kegiatan sebesar Rp350.000 yang menyebabkan seorang siswi putus sekolah.

Oknum tersebut juga mengirim pesan ancaman: “Jangan coba-coba memposting kami di sosmed tanpa izin dunia akhirat”, yang dinilai melanggar Pasal 18 UU Pers dengan ancaman pidana 2 tahun penjara atau denda Rp500 juta.

Puluhan wartawan menggelar aksi di depan Kantor Kemenag Labusel.)
Tuntutan kepada Aparat dan Pemerintah

Para jurnalis mendesak:
1. Polres Labusel segera menyelidiki kasus ini secara transparan.
2. Pemerintah daerah aktif melindungi wartawan dari intimidasi.
3. Masyarakat memahami peran pers sebagai penjaga demokrasi.

Aksi berlangsung tertib di bawah terik matahari, menunjukkan tekad jurnalis untuk mengawal kasus hingga tuntas. “Jika pers dibungkam, siapa lagi yang menyuarakan kebenaran?” seru salah satu peserta.(Ar.Harefa)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gotong Royong Adalah Kekuatan Bandung dari Tingkat RW

2 Agustus 2025 - 07:27 WIB

Akhir Pekan, Patroli Polsek Kapuas Hulu Sapa Pedagang Kaki Lima

2 Agustus 2025 - 05:22 WIB

Polsek Kapuas Hulu Gelar Patroli Antisipasi Premanisme dan Laka Lantas di Kawasan PKL

2 Agustus 2025 - 05:16 WIB

Anggota Pollsek Kapuas Tengah laksanakan Pengecekan pemanfaatan Lahan Pekarangan Masyarakat Desa Pujon

2 Agustus 2025 - 05:07 WIB

Personel Polsek Kapuas Hulu Rutin Berikan Imbauan Stop Narkoba Melalui Spanduk

2 Agustus 2025 - 04:15 WIB

Trending di News