Menu

Mode Gelap
Speedboat Bawa 23 Migran Tenggelam di Pantai Kuba, 2 Orang Tewas PA 212 soal Polisi Halangi Massa di Patung Kuda: Semoga Aparat Punya Hati Nurani Massa Reuni 212 Hanya Bisa Sampai Thamrin, Putar Balik ke HI Sambil Salawat Prof Tjandra: Varian Omicron Mungkin Berdampak pada Obat Pasien COVID-19

News

Perajin Gula Merah Asal Desa Bader Butuh Dukungan Modal dan Peralatan Produksi

badge-check

Madiun – Nuansarealitanews.com. — Di tengah berkembangnya usaha mikro di pedesaan, Sumanto, warga Desa Bader, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, terus berjuang mempertahankan usaha pembuatan gula merah berbahan dasar tebu yang telah digelutinya sejak beberapa tahun terakhir.

Gula merah produksi Sumanto dikenal alami, tanpa bahan pengawet, dan berasal dari tebu lokal. Produk ini menjadi favorit warga sekitar serta pelaku usaha kuliner tradisional. Namun, di balik usaha yang tampak berjalan stabil, Sumanto mengaku menghadapi berbagai kendala.

“Kendalanya terutama di modal usaha. Selama ini saya jalan sendiri, pakai modal pribadi. Kalau ada bantuan permodalan, saya bisa beli alat yang lebih modern dan menambah kapasitas produksi,” ujar Sumanto saat ditemui di rumah produksinya, Rabu (30/7/2025).

Sumanto masih menggunakan alat-alat manual, seperti tungku kayu bakar dan cetakan tradisional. Proses produksi yang memakan waktu dan tenaga membuatnya sulit memenuhi permintaan yang terus meningkat, apalagi tanpa dukungan finansial yang memadai.

“Saya ingin usaha ini berkembang, tapi modal sangat terbatas. Harapan saya, ada bantuan dari pemerintah, baik dari Dinas Koperasi dan UMKM, maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan,” tambahnya.

Kepala Desa Bader menyampaikan apresiasi atas semangat Sumanto dan berharap ada perhatian dari pemerintah daerah. Menurutnya, usaha kecil seperti ini jika dibina dan difasilitasi dengan baik, bisa menjadi kekuatan ekonomi desa.

“Pak Sumanto ini pengrajin yang tekun dan punya potensi. Kami dari pemerintah desa siap memfasilitasi jika ada program bantuan peralatan atau permodalan dari dinas,” kata Kepala Desa Bader.

Saat ini, gula merah buatan Sumanto dipasarkan ke pasar tradisional dan toko-toko kecil di wilayah Dolopo. Dengan tambahan modal, ia optimis bisa meningkatkan kualitas, kuantitas, dan memperluas jangkauan pemasaran, termasuk secara online.

Dukungan dari dinas terkait sangat diharapkan agar pelaku UMKM seperti Sumanto tidak hanya bertahan, tetapi mampu berkembang dan menyerap tenaga kerja lokal, sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa secara luas.(gs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar

  1. Anindita SH

    Halo selamat siang. saya ingin nanya, apakah bisa untuk membantu Bapak sumanto? kalau bisa tolong kiranya contact saya atau bisa kasih contact person. Terima Kasih.

    Balas
semua sudah ditampilkan
Baca Lainnya

Wali Kota Bandung Dorong Setiap RW Rekrut Petugas Pemilah Sampah

31 Oktober 2025 - 12:37 WIB

DPP CIC Warning Aksi Korupsi Intelektual Itu Lebih Berbahaya

31 Oktober 2025 - 12:28 WIB

Giat Imbauan kantibmas kepada warga Rutin di lakukan Piket Polsek Kapuas Tengah.

31 Oktober 2025 - 12:04 WIB

Personil polsek Kapuas Tengah rutin Patroli ke pasar harian Pujon desa Pujon.

31 Oktober 2025 - 11:59 WIB

PERSONEL POLSEK PULAU PETAK LAKSANAKAN SOSIALISASI ILEGAL MINING KE MASYARAKAT GUNA PENCEGAHAN TAMBANG LIAR DI WILAYAH KECAMATAN PULAU PETAK

31 Oktober 2025 - 11:42 WIB

Trending di News