Sukamara – Bertempat di Aula SMKN 1 Sukamara, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Bahaya Paham Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme bagi lingkungan sekolah tingkat SLTP dan SLTA se-Kabupaten Sukamara. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada pelajar mengenai pentingnya menjaga nilai kebhinekaan dan mencegah penyebaran paham radikal di kalangan generasi muda. Jumat (21/11/2025) pagi.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Sukamara AKBP Abdian Berkat Ndraha, S.I.K., S.H., M.H. hadir memberikan dukungan penuh terhadap upaya pembinaan dan pencegahan paham radikalisme di kalangan pelajar. Sosialisasi ini menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkuat nilai nasionalisme melalui edukasi sejak dini.

Kegiatan sosialisasi ini turut dihadiri oleh Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukamara Ali Hanafi, S.Pd, Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sukamara Yan Suharyono, S.H, serta para siswa-siswi SMKN 1 Sukamara. Hadir pula secara daring Narasumber IPTU Ganjar, S.Sos, selaku Katim Idensos dan Pencegahan Satgaswil Kalteng Densus 88 AT Polri, para Kepala Sekolah SLTP dan SLTA se-Kabupaten Sukamara, serta para Kapolsek jajaran dan anggota.
Dalam sambutannya, Kapolres Sukamara menegaskan bahwa radikalisme, intoleransi, dan terorisme merupakan ancaman nyata bagi bangsa. “Perkembangan teknologi dan informasi membuat penyebaran paham tersebut semakin mudah. Melalui sosialisasi ini, kita berharap seluruh peserta memahami ciri, pola, dan bahaya paham radikal serta memperkuat nilai kebhinekaan, moderasi beragama, dan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Kita ingin menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, serta bebas dari upaya adu domba yang merusak persatuan,” ujarnya.
Beliau juga menegaskan bahwa pencegahan radikalisme bukan hanya tugas aparat. “Ini adalah tugas bersama — institusi, keluarga, sekolah, dan seluruh elemen masyarakat harus berperan. Hanya dengan kebersamaan, kita dapat menjaga generasi muda tetap berada pada jalur yang positif dan menjauhi paham yang dapat memecah belah bangsa,” tambahnya.
Sosialisasi ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para peserta yang mengikuti penjelasan secara langsung maupun daring. Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan bagi pelajar untuk memahami isu radikalisme secara lebih mendalam. (HMS)










