Menu

Mode Gelap
Tingkatkan Pelayanan Publik, Polsek Kapuas Hulu Giat Gatur Pagi di Titik Rawan Siaga Malam Mapolsek Kapuas Hulu, Antisipasi Gangguan Keamanan Polsek Kapuas Hulu Sosialiasi Illegal Logging, Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Lingkungan Demi Optimalkan Pelayanan Masyarakat, Polsek Kapuas Hulu Siaga Mako Polsek Kapuas Barat Laksanakan Pengecekan Lokasi Pemanfaatan Pekarangan Pangan Bergizi untuk Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional Polsek Kapuas Hulu Gelar Gatur Pagi, Wujudkan Tertib Lalu Lintas dan Pelayanan Prima

News

Wali Kota Bandung: Butuh Kolaborasi untuk Membangun Hubungan Industrial Inklusif, Adil, Berdasarkan Hukum

badge-check


					Wali Kota Bandung: Butuh Kolaborasi untuk Membangun Hubungan Industrial Inklusif, Adil, Berdasarkan Hukum Perbesar

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan pekerja untuk membangun hubungan industrial yang inklusif, adil, dan berbasis pada hukum.

Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Pembinaan Anggota PUK dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh se-Kota Bandung di Hotel Santika Pasir Koja, Jalan Peta No. 176, Bandung.

Menurut Farhan, hubungan industrial yang sehat hanya dapat tercapai jika semua pihak menjaga keseimbangan kepentingan.

Menurutnya, perlu dialog rutin untuk membahas kebijakan pengupahan, regulasi, dan dinamika industri.

“Dialog di antara kita tidak boleh berhenti. Harus berulang dan rutin, meski melelahkan. Setiap hasil dialog harus dicatat agar tidak ada pihak yang mengingkari komitmen,” ujarnya.

Farhan juga mengingatkan, pemerintah tidak bisa menyelesaikan semua masalah ketenagakerjaan sendirian. Diperlukan kerja sama yang solid dengan serikat pekerja dan pelaku usaha untuk menciptakan ekosistem usaha yang sehat, sekaligus menjamin kesejahteraan karyawan.

“Pengusaha harus dibuat nyaman, diberi insentif, kepastian hukum, dan kepastian berusaha. Tapi pada saat yang sama, mereka juga harus memberikan kesejahteraan yang layak bagi pekerja,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Farhan juga menyebut, setiap kebijakan dari pemerintah pusat atau provinsi harus diterjemahkan secara tepat sesuai dengan kondisi sektor industri di Kota Bandung.

“Kepentingan industri otomotif berbeda dengan tekstil atau pariwisata. Semua harus dilihat secara spesifik agar kebijakan berjalan efektif,” katanya.

Farhan juga mengungkapkan, saat ini pemerintah daerah sedang bekerja keras untuk menjaga pendapatan asli daerah dan memastikan dunia usaha tetap bertahan.

“Kalau bisnis mati, bukan hanya pajak yang hilang, tapi juga lapangan pekerjaan. Maka kita harus jaga agar usaha tetap berjalan,” tuturnya.

Sebagai pamungkas, Farhan berharap, momentum ini dapat memperkuat kerja sama antara pemerintah, serikat pekerja, dan dunia usaha demi menciptakan hubungan industrial yang kondusif di Kota Bandung.

“Dengan kolaborasi, kita bisa membangun hubungan industrial yang inklusif, adil, dan berdasarkan hukum,” tuturnya. (ray)**

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tingkatkan Pelayanan Publik, Polsek Kapuas Hulu Giat Gatur Pagi di Titik Rawan

14 Agustus 2025 - 02:40 WIB

Siaga Malam Mapolsek Kapuas Hulu, Antisipasi Gangguan Keamanan

14 Agustus 2025 - 02:34 WIB

Polsek Kapuas Hulu Sosialiasi Illegal Logging, Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Lingkungan

14 Agustus 2025 - 02:30 WIB

Demi Optimalkan Pelayanan Masyarakat, Polsek Kapuas Hulu Siaga Mako

14 Agustus 2025 - 02:26 WIB

Polsek Kapuas Hulu Gelar Gatur Pagi, Wujudkan Tertib Lalu Lintas dan Pelayanan Prima

14 Agustus 2025 - 02:24 WIB

Trending di News